Pages

Minggu, 03 Juni 2012

Meng-Organisasi-kan hidUp


Yup,, itulah yang saya alami akhir-akhir ini. Bukan peritiwa buruk pastinya, tapi sebuah pengalaman baru yang sangat menyenangkan (yah, meskipun awalnya sangat membutuhkan tingkat penyesuaian diri yang tinggi). Yups, berorganisasi. Sebenarnya saya sudah mengikuti organisasi sejak lama, sejak SMA. Tapi di sini, dikampus biru tercinta ini, saya mulai merasakan sebuah dinamika organisasi yang sangat menyenangkan.
Yang pertama, saya mengikuti sebuah organisasi intra kampus di fakultas. Karena background saya yang memang agak sama dengan mereka, membuat saya sering tidak nyaman dengan mereka. Hingga membuahkan keputusan untuk hengkang dari organisasi tersebut. Untung saya masih menunda keputusan tersebut. Saya mengalihkannya dengan ‘hibernasi’ untuk sementara waktu, sehingga saya lumayan mendapatkan ketenangan. Meskipun ada sebuah celah kecil dalam hati saya yang mengingkari ke-hibernasian saya tersebut, merasa ga nyaman juga. Tapi pada saat itu, entahlah saya merasa tidak nyaman berada dalam organisasi tersebut, mau hengkang juga ga enak, mau nimbrung aktif juga nggak enak. Akhirnya diputuskan untuk hibernasi sajja.


Pada saat hibernasi inilah saya nyaman dengan lingkungan ‘background’ saya,
berkumpul dengan orang-orang yang satu ide,berada dalam sebuah organisasi yang beranggotakan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama. Menyenangkan memang,  tapi ternyata itu semua tidak cukup untuk menambah pengalaman mental dan organisasi saya (yang dari SMA dulu memang sudah agak hiperaktif dalam organisasi). Bahkan ada sebuah bagian dari diri saya yang kering (kedengarannya memang agak lebai, tapi itulah yang terjadi).
Setelah melalui perang batin dengan diri saya sendiri, saya akhirnya memutuskan pada semester empat untuk kembali aktif pada organisasi tersebut. Awalnya memang berat, tetapi disinilah saya menemukan sebuah kekuatan yang menantang diri saya untuk memimpin, mempengaruhi dan mengelola suatu urusan. Meskipun itu hanya sebuah amanah kecil. Benturan-benturan yang terjadi pun juga semakin banyak. Karena perbedaan apa yang kita yakini dengan yang mereka pahami. Tetapi, disinilah asyiknya. Kita jadi mampu untuk menjadi orang yang open mind serta berusaha untuk mencari startegi-strategi yang membuat opini kita diterima (tapi tetep, strategi2 yang baik dan benar tentunya). Dan pastinya membuat kita makin cerdaas, karena kita terus berusaha untuk mencari bukti-bukti kebenaran dan pengkajian fakta-fakta yang kita yakini.
Sedangkan organisasi selanjutnya adalah sebuah organisasi yang memiliki tujuan menembus langit. Tidak hanya kemuliaan dunia yang menjadi tujuan mereka, tetapi juga menjadi orang-orang yang mulia di akhirat. Bagaimana bisa seperti itu?, ya bisa saja. Organisasi ini saya ikuti sejak di SMA hingga kini. Di organisasi inilah yang benar-benar menempa saya menjadi seorang pemikir. Ga hanya untuk diri saya sendiri, tetapi juga untuk sesama umat tentunya (hint: kalo teman2 akrab dengann OMEK, pasti akan tahu). Ohya tau kan artinya OMEK (Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus, maksudnya bukan organisasi bentukan kampus. Biasanya organisasi ini lebih memiliki tujuan jangka panjang daripada yang intra kampus.
Ada lagi, organisasi OMEK juga, kalo ini sih memang saya yang menjadi pengurus intinya, yang ini memiliki tujuan yang sama dengan yang di paragraph atas, sehingga saya pun merasa nyaman berada disini. Tetapi, meskipun kita memiliki satu tujuan kadang memang ada mis-mis yang terjadi. Namanya juga manusia. Nah, disinilah letak kebersamaan dan kekompakan kita diuji.
Well, ternyata berorganisasi itu sangat menyenangkan. Meskipun terlihat menyita waktu kita, tetapi akan sangat bermanfaat bagi kita. Kalo kita benar-benar jeli, kita akan terus berusaha membagi waktu kita. Walaupun gagal terus untuk berusaha memanajemen waktu, kita akan terus berusaha (hehe, kalo ini sih, yang saya alami).
Lebih menyenangkan lagi kalo organisasi kita memiliki tantangan-tantangan yang sangat banyak. Kayak di organisasi OMEK yang sedang saya ikuti ini, pengkajian fakta sangat berbeda dengan pendapat mayoritas (tapi memang seharusnya seperti itu). Sehingga ketika kita menyampaikan ke kawan lainnya kita terlihat seperti orang aneh. Seakan-akan yang kita bawa adalah sesuatu yang baru. Begitulah. Tapi, disitulah letak keasyikannya (walaupun kadang-kadang membuat sebel juga- astaghfirullaal ‘adziim).sebel, bete, g senang semua itu aka terbayar dengan keihklasan kita . begitu juga kan dalam berorganisasi. Semuanya butuh pengorbanan, meskipun dengan hal yang paling kecil.
Nah, kawan-kawan…ternyata berorganisasi memang ada ‘feel’nya tersendiri. Pasti semua yang berorganisasi mengakui ini. Hmmm, kalo saran saya sih, ikutilah organisasi yang membawa sebuah visi menembus langit. Orientasinya tidak hanya sekedar di dunia saja, tetapi mampu punya pandangan ‘akan bagaimana nanti setelah mati’ (kok, kayaknya serem ya,,,tapi, memang begitulah faktanya kawand).
organisasi ga harus selalu besar dan ada stempel kok. Rumah pun juga organisasi kita, kelas kita, dunia pertemanan kitapun juga bisa. Jadi ,dengan berorganisasi kita akan mampu untuk mengorganisasi hidup kita. Right??.

Raraalhaura’april10-12 b’da isya’ my room

Tidak ada komentar:

Posting Komentar