Yup,, itulah yang saya alami
akhir-akhir ini. Bukan peritiwa buruk pastinya, tapi sebuah pengalaman baru
yang sangat menyenangkan (yah, meskipun awalnya sangat membutuhkan tingkat
penyesuaian diri yang tinggi). Yups, berorganisasi. Sebenarnya saya sudah
mengikuti organisasi sejak lama, sejak SMA. Tapi di sini, dikampus biru
tercinta ini, saya mulai merasakan sebuah dinamika organisasi yang sangat
menyenangkan.
Yang pertama, saya mengikuti
sebuah organisasi intra kampus di fakultas. Karena background saya yang memang
agak sama dengan mereka, membuat saya sering tidak nyaman dengan mereka. Hingga
membuahkan keputusan untuk hengkang dari organisasi tersebut. Untung saya masih
menunda keputusan tersebut. Saya mengalihkannya dengan ‘hibernasi’ untuk
sementara waktu, sehingga saya lumayan mendapatkan ketenangan. Meskipun ada
sebuah celah kecil dalam hati saya yang mengingkari ke-hibernasian saya
tersebut, merasa ga nyaman juga. Tapi pada saat itu, entahlah saya merasa tidak
nyaman berada dalam organisasi tersebut, mau hengkang juga ga enak, mau
nimbrung aktif juga nggak enak. Akhirnya diputuskan untuk hibernasi sajja.
Pada saat hibernasi inilah saya
nyaman dengan lingkungan ‘background’ saya,
berkumpul dengan orang-orang yang satu ide,berada dalam sebuah organisasi yang beranggotakan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama. Menyenangkan memang, tapi ternyata itu semua tidak cukup untuk menambah pengalaman mental dan organisasi saya (yang dari SMA dulu memang sudah agak hiperaktif dalam organisasi). Bahkan ada sebuah bagian dari diri saya yang kering (kedengarannya memang agak lebai, tapi itulah yang terjadi).
berkumpul dengan orang-orang yang satu ide,berada dalam sebuah organisasi yang beranggotakan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama. Menyenangkan memang, tapi ternyata itu semua tidak cukup untuk menambah pengalaman mental dan organisasi saya (yang dari SMA dulu memang sudah agak hiperaktif dalam organisasi). Bahkan ada sebuah bagian dari diri saya yang kering (kedengarannya memang agak lebai, tapi itulah yang terjadi).
Setelah melalui perang batin
dengan diri saya sendiri, saya akhirnya memutuskan pada semester empat untuk
kembali aktif pada organisasi tersebut. Awalnya memang berat, tetapi disinilah
saya menemukan sebuah kekuatan yang menantang diri saya untuk memimpin,
mempengaruhi dan mengelola suatu urusan. Meskipun itu hanya sebuah amanah
kecil. Benturan-benturan yang terjadi pun juga semakin banyak. Karena perbedaan
apa yang kita yakini dengan yang mereka pahami. Tetapi, disinilah asyiknya.
Kita jadi mampu untuk menjadi orang yang open mind serta berusaha untuk mencari
startegi-strategi yang membuat opini kita diterima (tapi tetep, strategi2 yang
baik dan benar tentunya). Dan pastinya membuat kita makin cerdaas, karena kita
terus berusaha untuk mencari bukti-bukti kebenaran dan pengkajian fakta-fakta
yang kita yakini.
Sedangkan organisasi selanjutnya
adalah sebuah organisasi yang memiliki tujuan menembus langit. Tidak hanya
kemuliaan dunia yang menjadi tujuan mereka, tetapi juga menjadi orang-orang
yang mulia di akhirat. Bagaimana bisa seperti itu?, ya bisa saja. Organisasi
ini saya ikuti sejak di SMA hingga kini. Di organisasi inilah yang benar-benar
menempa saya menjadi seorang pemikir. Ga hanya untuk diri saya sendiri, tetapi
juga untuk sesama umat tentunya (hint: kalo teman2 akrab dengann OMEK, pasti
akan tahu). Ohya tau kan artinya OMEK (Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus,
maksudnya bukan organisasi bentukan kampus. Biasanya organisasi ini lebih
memiliki tujuan jangka panjang daripada yang intra kampus.
Ada lagi, organisasi OMEK juga,
kalo ini sih memang saya yang menjadi pengurus intinya, yang ini memiliki
tujuan yang sama dengan yang di paragraph atas, sehingga saya pun merasa nyaman
berada disini. Tetapi, meskipun kita memiliki satu tujuan kadang memang ada
mis-mis yang terjadi. Namanya juga manusia. Nah, disinilah letak kebersamaan
dan kekompakan kita diuji.
Well, ternyata berorganisasi itu
sangat menyenangkan. Meskipun terlihat menyita waktu kita, tetapi akan sangat
bermanfaat bagi kita. Kalo kita benar-benar jeli, kita akan terus berusaha
membagi waktu kita. Walaupun gagal terus untuk berusaha memanajemen waktu, kita
akan terus berusaha (hehe, kalo ini sih, yang saya alami).
Lebih menyenangkan lagi kalo
organisasi kita memiliki tantangan-tantangan yang sangat banyak. Kayak di
organisasi OMEK yang sedang saya ikuti ini, pengkajian fakta sangat berbeda
dengan pendapat mayoritas (tapi memang seharusnya seperti itu). Sehingga ketika
kita menyampaikan ke kawan lainnya kita terlihat seperti orang aneh.
Seakan-akan yang kita bawa adalah sesuatu yang baru. Begitulah. Tapi, disitulah
letak keasyikannya (walaupun kadang-kadang membuat sebel juga- astaghfirullaal
‘adziim).sebel, bete, g senang semua itu aka terbayar dengan keihklasan kita .
begitu juga kan dalam berorganisasi. Semuanya butuh pengorbanan, meskipun
dengan hal yang paling kecil.
Nah, kawan-kawan…ternyata
berorganisasi memang ada ‘feel’nya tersendiri. Pasti semua yang berorganisasi
mengakui ini. Hmmm, kalo saran saya sih, ikutilah organisasi yang membawa
sebuah visi menembus langit. Orientasinya tidak hanya sekedar di dunia saja,
tetapi mampu punya pandangan ‘akan bagaimana nanti setelah mati’ (kok, kayaknya
serem ya,,,tapi, memang begitulah faktanya kawand).
organisasi ga harus selalu besar
dan ada stempel kok. Rumah pun juga organisasi kita, kelas kita, dunia
pertemanan kitapun juga bisa. Jadi ,dengan berorganisasi kita akan mampu untuk
mengorganisasi hidup kita. Right??.
Raraalhaura’april10-12
b’da isya’ my room
Tidak ada komentar:
Posting Komentar