Check it out
Indah ya hidup kita??
Di nun jauuuuh disana Sobat, bila
saja saat ini kita bersama saudara-saudara kita di Gaza, sungguh pasti kita
akan sangat marah pada diri kita sendiri
yang melupakan keadaan yang super duper miris. Mengapa?. Coz Miris banget, saudara-saudara kita kembali
dibombardir oleh entitas Yahudi dari berbagai penjuru darat, laut bahkan
udarapun jadi. Yapz, saudara kita
kini harus melihat darah ibu mereka sendiri, kawan, sahabat, dan anak-anak
mereka. Bahkan ga tanggung2 sob dalam 4
hari saja Puluhan orang syahid dan ratusan lainnya terluka. Bukankah kata Rasul
qt Umat muslim itu bagaikan satu
tubuh?
Tapi, coba qt
tengok ap sie yg dilakukan oleh para penguasa negeri kaum Muslimin, khususnya
nie yang memiliki kedekatan kekerabatan. Keren
banget mereka sibuk menghitung syuhada’ dan korban terluka. Mereka juga berlomba
menyatakan penolakan dan pengingkaran. Mereka juga udah tuh memprotes, hmm tentu
saja dengan seruan yang lemah lembut, bahkan bergumam!
Inilah kisah yang terjadi sobat, sungguh aneh tapi nyata. Negeri
Kaum muslimin diduduki oleh Yahudi, Lalu bagaimana dengan proses pembebasannya??.
No actions. Ckck sungguh Ironis, terlantar di tengah 1,7 Milyar kaum muslimin
di dunia. Lebih aneh lagi, ‘para petinggi dunia’ sudah berusaha membahas semua
solusi, tapi perang terhadap palestina ini ga
selesei. Hadewh, gimana mau selesei kalo solusi
yang dibahas ajja ga benar. Ya thoo??
(ngangguk). Seolah-olah Yahudi saat nie memiliki negara yang berdiri tegak, nah kita hanya menganggap masalahnya tentang
garis batas doang antara kaum
muslimin dengan Yahudi (benarkah seperti itu?). Lalu kita (kaum muslimin) mengikat kesepakatan-kesepakatan di Camp
David, Wadi Urubah, Doha atau di tempat lain, secara mengendap-endap maupun
terang-terangan. Lalu kita menyerukan penghormatan terhadap hukum internasional
dan agar tidak terjadi peperangan di antara negara-negara. Kemudian kita
mencari mediator lokal, regional atau internasional untuknya dan kita
beranggapan telah berhasil menjujung tinggi kebenaran. Tapi, benarkah seperti
itu?
No problem kalo memang masalahnya demikian sob. Tapi, saat ini problemnya tidak
demikian
. Yang terjadi adalah bahwa Yahudi telah mencaplok Palestina, kemudian
‘dengan polosnya’ mendirikan negara di sana dan mengusir warga Palestina dari sana. (wah enak banget tuh!!). Kemudian adakah yang bertanya
dimana tuh kebebasan dan HAM yang diusung demokrasi?. Ternyata kebebasan dan
HAM itu tak berlaku bagi kaum muslimin. Iyya
kan?
So,
what will we do?. Padahal Negara Yahudi itu tidak akan lenyap dan Palestinapun tak
akan kembali kepada warganya, Kecuali tentu saja dengan pasukan kuat yang
mukmin, yang memenuhi hukum Allah atas orang yang memerangi kita dan mengusir kita dari negeri kita.
Dan bunuhlah mereka di mana saja
kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (TQS
al-Baqarah [2]: 191)
Adakah orang yang tidak tahu
solusi ini? [Hmm,, kecuali orang yang telah Allah tutupi hati dan pendengarannya
dan penglihatannya]. Adakah solusi lain untuk mengembalikan Palestina kepada
warganya selain melenyapkan entitas yang mencaploknya dan mengusirnya dari
tempat di mana warga Palestina diusir?
So, bukankah negeri2 mayoritas
berpenduduk muslim lainnya mengelilingi Yahudi dari segala arah? Sobat, darah
hanya bisa dibela dengan pasukan yang bergerak dari Sinai, Sungai Jordan,
selatan Lithoni, dan Golan. Begitulah wahai kaum Muslimin, masih ingatkah kita?
darah warga Palestina dahulu tuh
dibela dengan tangan-tangan tentara Shalahuddin,
melalui tangan-tangan azh-Zhahir Baibars. Begitulah darah warga Palestina wajib
dibela dengan tentara kaum Muslimin yang semangatnya membara untuk memerangi
entitas Yahudi. Yap, Hanya dengan cara itulah darah warga Gaza yang suci bisa kita
bela. Tidak bisa dibela dengan sesuatu yang lain. Tidak seorang pun yang
berakal sehat mengatakan cara lain, kecuali kalo dia mau termasuk orang yang
buta mata dan pikiran, buta dunia dan buta akhirat. Dan barangsiapa yang buta
(hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula)
dan lebih tersesat dari jalan (yang benar). (TQS al-Isra’
[17]: 72)
Jadi,
untuk Palestina kita ga bisa sekedar membantu sekedar dana sajja. Kita juga
harus turun tangan langsung. Masalahnya sekarang, bisakah kita?
Kitalah intelektual-intelektual yang cerdas, ketika kita sudah sadar ayo kita ajak penguasa
negeri kita untuk membuka mata dan pikiran mereka untuk segera menegakkan
Khilafah. Karena dengan Khilafalah yang dapat menggerakkan pasukan untuk
mencabut entitas ini, menggerakkan legiun dan batalyon
di dalam jihad yang dicintai Allah dan Rasul-Nya untuk mencabut entitas
pencaplok ini dari akar-akarnya. Karena sebagai muslim yang merindukan surge,
kita kudu berlomba kepada kebaikan dan kemenangan.
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah,
niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (TQS
Muhammad [47]:7)
Dan
semua ini ga akan terlaksana kalo Khilafah, negeri yang menyatukan umat muslim
di dunia belum tegak. [Andini Muthmainnah Rahiim]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar