Pages

Rabu, 17 Oktober 2012

bE A Leader

Ini adalah sebuah pengalaman saya menjadi pemimpin. Menjadi pemimpin adalah sebuah anugerah yang luar biasa. Why?. Bukan lebai sih, tapi emang karena menjadi pemimpin membutuhkan semua kemampuan yang kita miliki. Pikiran, tenaga, biaya, waktu, kesabaran. Hanya orang-orang terpilihlah yang akan mendapatkan gelar pemimpin. Right, para pemimpin?
berdasarkan pengalaman saya pribadi. Hanya memimpin beberapa orang. Tapi, benar-benar harus mencurahkan semua yang saya miliki. Perasaan, perhatian, dan pikiran. Ada kalanya kita harus sejajar dengan anggota kita. Ada kalanya kita harus mengambil keputusan yang memunculkan “The Power of Kepepet”.  Ada kalanya perasaan
kita akan diaduk-aduk. Semua itulah dunia pemimpin
Pemimpin memang akan dituntut lebih. Terutama sisi mentalnya. Ketika ada suasana sepanas apapun pemimpin harus tetap cool down. Dari segi apapun selama masih dalam koridor kebaikan pemimpin akan dituntut lebih dari yang lain. Dia harus punya yang baik-baik double. Segi mental, perasaan, pikiran, dan yang pasti pengorbanan. Seremkah?. Nggak kok, itu kelihatannya ajjah, bagi yang udah pernah merasakan menjadi pemimpin mungkin biasa, tapi yang belum pernah anggaplah kamu sedang memimpin dirimu sedniri. Ada kalanya kamu harus memaksa diri kamu berbuat baik, memaksa melakukan tindakan yang kamu sendiri malas untuk mengerjakannya, adakalanya kamu senang dan ada kalanya kamu juga sedih. Yah, itulah pemimpin. Sama sebenarnya.  
Memang banyak sekali tentang teori kepemimpinan. Saat kuliah semester 3 kemarin, saya juga dapat mata kuliah kepemimpinan. Dan teorinya bejibuuuun. Mpe bingung bagaimana ngapalinnya kalo keluar saat ujian. Lalu mana yang paling tepat menurut saya, dan sangat pas sekali untuk memimpin?
Teori yang paling tepat dalam kepemimpinan itu adalah ya praktek itu sendiri. Praktek menjadi pemimpin. Karena saat menjadi pemimpin, pasti kita akan berpikir sepenuhnya bagaimana kita mencapai tujuan kita bersama anggota kita. ada masalah ini dan itu, mikir untuk solusi yang tepat untuk berbagai permasalahan yang tiba-tiba muncul. Dan berusaha menanganni secara tepat.
Pernah saya merasa jenuh dengan kepemimpinan saya anak buah tak seberapa yang susah diatur, perasaan mudah tersinggung, repot sedniri sulit diajak koordinasi, dan lain sebagainya. Tapi, kemudian saya berpikir “bahwa saya meyakini saya memiliki potensi yang besar dalam memimpin dan saya melihat ada potensi pemimpin dalam diri saya. Saya yakin bahwa semua itu adalah bagian dari tantangan yang Allah berikan untuk membuktikan apakah saya memang mampu untuk memimpin atau tidak”. Dan kemudian saya berusaha untuk memberikan solusi atas hambatan2 itu. Dan kemudian saya pandang tujuan saya. Karena ketika kita memandang hambatan yang terjadi adalah langkah kita ikut terhambat pula. Beda kalo kita senantiasa memandang tujuan kita, kita akan berusaha untuk mencapainya.
Sepertinya sharing saya cukup disini dulu. Semoga kita mampu memimpin orang2 disekitar kita. generasi kita membutuhkan pemimpin yang benar2 mampumeruba bangsa ini menjadi bangsa yang sejahtera dan penuh solusi. Bukan basa-basi. Dan tiada kemuliaan tanpa islam

16/10/12 Ruang Kuliah D2 Manajemen FEB UB 13:27

Tidak ada komentar:

Posting Komentar