Pages

Senin, 10 September 2012

Muslim Rohingnya Teraniaya, Hanya Khilafah Solusinya!



Wahudah masuk minggu kedua masa kuliah nih (waktu Universitas Brawijaya, Malang). Gimana-gimana?. Lagi pada sibuk semua kah?, sibuk ngerjain tugas ospek jurusan bagi Maba, dateline agenda organisasi, ato malah sibuk dengan fashion, mall, film2 terbaru? (ckckck). Tak dipungkiri, Ada banyak keluhan yang terdengar disana-sini ketika kuliah udah mulai masuk. Merasa kita teraniaya dan tersiksa dg semua itu?. Padahal enak lho kita itu, dikasih uang ortu kita, kerjaan kita cuma belajar, iyya kan?.
Ngomong – ngomong soal teraniaya dan tersisksa, tahukah kita dengan salah satu berita internasional yang hangat akhir2 ini, mengenai saudara seiman kita, Muslim Rohingnya?. Heran deh, kalo mpe kamu ga tahu, padahal saking kejamnya kasus ini sampe smua media di negeri ini menampilkan mengenai penganiayaan n pendiskriminasian mereka.
Suku Rohingya adalah muslim minoritas yang tinggal pada daerah utara negara bagian Rakhine (Arakan), Myanmar. Dari segi fisik suku Rohingya mempunyai kemiripan dengan orang India n Bangladesh. Tahun 1948 ketika Myanmar diberikan kemerdekaan oleh Inggris, pemerintahan Myanmar ga mengakui kalo suku Rohingya sebagai bagian penduduk Myanmar. Tapi, pada tahun 1982 ketika diadakan catatan kependudukan, suku Rohingya itu termasuk dalam 137 suku resmi di Myanmar (berarti udah diakui secara resmi).
Ternyata pengakuan itu tak sesuai pada faktanya, kawand. Pada tahun 1978,  sebanyak 167,000 muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh, karena adanya
“Operation Nagamin Sit Sin Yay" (Operasi Raja Naga). Dalam operasi ini banyak muslim yang terbunuh, diperkosa dan disiksa. Tak hanya itu, banyak juga masjid yang dihancurkan dan penganiayaan yang berbasis agama lainnya (The State of the World’s Refugees-UNHCR Report 2007). Tahun 1991 sampai 1992, penganiayaan dan pembantaian muslim Rohingya terjadi kembali.  Sejak saat itu suku Rohingya menjadi stateless (ga punya hak) / dipersulit dalam hal kesehatan, pendidikan, pernikahan, keluarga dan ekonomi.
Sekarang, populasi Muslim Rohingya di Myanmar tercatat sekitar 4,0 persen atau hanya sekitar 1,7 juta jiwa dari total jumlah penduduk negara tersebut yang mencapai 42,7 juta jiwa. Jumlah ini menurun drastis dari catatan pada dokumen Images Asia: “Report On The Situation For Muslims In Burma” pada Mei tahun 1997. Dalam laporan tersebut, jumlah umat Muslim di Burma mendekati angka 7 juta jiwa. (Republika.co.id, Selasa, 12 Juni 2012, 14:06 WIB)
Menurut Badan pengungsi PBB, UNHCR, menyebut, akibat penyerangan yang terjadi sejak bulan Juni lalu, jumlah kaum Muslim yang tewas udah mencapai 20 ribu, ratusan ribu lagi terpaksa mengungsi. Amnesty International juga mengakui bahwa kaum Muslim di Burma menjadi sasaran pelanggaran oleh kelompok-kelompok ekstrimis Budha, dengan disaksikan sendiri oleh pihak pemerintah Burma. Kaum muslim Rohingya selama beberapa dekade memang telah mengalami diskriminasi pemerintah Myanmar yang menolak mengakui kewarganegaraan mereka. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut mereka sebagai salah satu minoritas paling teraniaya di dunia. ( detiknews.com, Rabu, 08/08/2012 14:45 WIB )
Yang lebih memilukan dan menyayat-nyayat hati, tak ada organisasi internasional (termasuk PBB), pegiat HAM, atau negara yang mengklaim pembela HAM seperti Amerika yang peduli dan mau membantu menyelesaikan masalah mereka. Bahkan, 1,5 milyar umat islam di dunia pun ga mampu berbuat apa2. Bukankah Rasulullah SAW. Berpesan bahwa seluruh kaun muslimin bersaudara??
Kawand, inilah bukti bahwa nasionalisme telah memecah persatuan umat Islam, menghalangi sesama muslim untuk saling menolong hanya karena alasan perbedaan wilayah territorial dan bahasa. Umat muslim butuh untuk bersatu, dalam satu Negara yang menaungi seluruh umat muslim di dunia, Negara ini adalah  Daulah Khilafah. Dengan Khilafah umat muslim tidak akan terkotak – kotak lagi oleh nasionalisme. Kalo ada kasus penganiayaan umat islam di Negara lainnya yang belum masuk dalam ke-khalifahan, maka Khilafah akan mengirim pasukan untuk membebaskan mereka. Karena semua muslim bersodara. Sebagaimana khalifah Al-Mu’tashim mengirim 4000 pasukan ke Amuriyah, salah satu bagian Romawi gara2 seorang muslimah yang dilecehkan oleh Sang Raja. Akhirnya kaum muslimin mampu membebaskan Sang muslimah dan mampu menjadikan wilayah Amuriyah menjadi wilayah kaum muslim dan sejahtera (Al-Qalqasyandi, dalam kitabnya, Ma’atsiru al-Inafah)
Itulah indahnya islam dalam menjaga manusia dan kaum muslimin. Karena islam rahmatan lil ‘alamiin. Kalo Kamu? ayo berperan Lebih lanjut dengan menjadi muslimah penuh solusi untuk ummah. Bergeraklah mengikuti arus perbaikan menuju perbaikan. Yang sangaaaaat sesuai dengan islam.
Laa izzata illaa bil islam,
Wa Laa Islamaa illaa Bi Syari’ah
Wa Laa Syaari’atan illa bi Daulah
Daulah Khilafah Rosyidah
@hauradewi. Semoga mampu berkontribusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar