Pages

Kamis, 26 Juli 2012

Berpikir Cepat itu Mudah


Sur’atul Badihah: Panduan Berpikir Cepat dan Produktif
by: Taqiyyudin An-Nabhani Part I



Kalo ngomongin soal umat islam, banyak yang pesimis. Meskipun itu umat islam sendiri. Ya kan?. Hayo ngaku deh…
Hmm, memang Umat islam masa kini sedang mengalami masa –masa ‘lola’ alias loading lama dalam berfikir dan mencerna fakta. Kebanyakan, ada fakta di depan mereka langsung di-iyya-in aja. Tanpa memperhatikan apakah itu boleh gak dalam aturan islam. Apakah jangka panjangnya nanti akan menghancurkan dirinya sendiri atau tidak. Dan yang pasti benar ato gak.
So, kenapa harus gunakan boleh atau gaknya menggunakan standar islam?. Kenapa hidup kita harus diatur-atur dengan islam?. Bukankah hidup kita ini terbatas?. Rugi donk, kalo hidup kita ini terbatas, tetapi ga kita gunakan dengan sebebas kita dan seenak kita. Malah terkungkung dengan berbagai macam aturan yang kadang malah mengekang kita.
Jawabannya hanya satu: karena islam adalah way of life.
Dalam hal ini, umat islam juga emang mangakui kalo islam itu way of life, jalan hidup. Cuma pada faktanya ajja yang ga sesuai. Islam dijadikan hanya sebagai pengetahuan dan yang diambil hanya aturan dalam peribadatan saja. Kalo urusan masalah sehari-hari, ogah donk menggunakan aturan islam (kata kebanyakan umat islam yang ga mau diatur dengan islam, karena islam itu mengekang. Benarkah?

Aneh kan ya, orang islam sendiri malah ga mau kalo diatur dengan aturan islam. Tapi……….hal ini wajar saja, karena umat islam telah dan sedang mengalami yang namanya kemunduran berfikir. Apaan tuh?. Nah, hal inilah yang dibahas dalam buku Sur’atul Badihah (berpikir cepat) ini.
Berikut sinopsinya (bahasanya sedikit saya ganti) :
“Kelambanan dalam berpikir merupakan salah satu penyebab utama kemunduran umat islam. Hasilnya, umat islam ga cepat tanggap ketika dihadapkan pada berbagai macam konspirasi barat yang ditujukan kepada mereka. Akibatnya, mereka ga segera menyadari bahaya yang sedang mengancam mereka. Celakanya lagi, kelambanan berpikir ini kemudian menjadi semacam ‘tradisi’ umat islam. Ini nih yang menyebabkan mengapa umat islam begitu sulit untuk dapat melepaskan diri dari jeratan barat yang sangat menjerat mereka( dan parahnya lagi jeratan ini sangat ‘halus’ dan  bahkan tidak kelihatan menghancurkan).
Tradisi berpikir lamban umat ini disebebkan oleh dua factor. Pertama, secara internal karena umat islam telah kehilangan ‘ideologi’ berpikirnya. Padahal berpikir ideologis inilah yang bisa mendorong umat manapun untuk terbiasa berpikir secara cepat. Yang kedua, secara eksternal, karena ada barat (pasti tahu kan siapa barat itu…) memang sengaja ‘menciptakan’ tradisi berpikir lamban di kalangan umat. Ga banyak disadari, bahwa filsafat dan tradisi berpikir ilmiah melalui keharusan untuk mengkaji dan meneliti secara mendalam semua perkara sesungguhnya sengaja ditanamkan oleh pihak barat di tubuh umat islam untuk menghilangkan kecepatan berpikir mereka”
Nah, melihat dari paparan keadaan umat islam yang seharusnya merupakan umat yang terbaik, tetapi sekarang malah terpuruk ini seperti itu, buku ini akan menuntun pembacanya untuk secara lebih jauh meneliti sebab-sebab kelambanan berpikir ini. Buku ini juga secara teoritis maupun praktis memaparkan metode sekaligus kiat-kita berpikir cepat.
(itu kata bukunya, tapi emang bener sih)
Pada bagian awalnya nanti, kita akan dipaparkan mengenai fakta umat islam sekarang, bagaimana proses berpikir mereka, bagaimana mereka memandang suatu fakta dan menyimpulkan suatu fakta tersebut. Selanjutnya, akan dipaparkan proses bagaimana manusia memahami dan memikirkan sebuah fakta baik itu secara cepat maupun agak ‘lola’.
Ternyata umat islam kini sangat ribet dengan definisi dan inilah yang sengaja dilancarkan oleh barat untuk mereka. Semakin mereka sibuk dengan definisi-definisi hal-hal yang jelas semkain mudah barat untuk ‘menidurkan’ mereka. Bahkan digambarkan bagaimana ribetnya para ilmuwan tertentu  menggambarkan cawan dan kursi dan meja. Bukankah ketiga benda tersebut sudah jelas bagaiamana mereka terbentuknya, bagaimana bentuk mereka?. Ini nih salah satu factor yang memang menghambat umat islam untuk berpikir cepat.
Setelah itu, maka akan digambarkan bagaimanakan berpikir cepat itu?, bagaimana ketika kita ada dalam suatu keadaan yang mengharuskan kita untuk berpikir dan mengatasi permasalahan secara cepat dan tepat.
Sebagai seorang muslim, berpikir cepat atau kecepatan berpikir disini bermakna menyandarkan hasil pemikiran dan dasar berpikir kita dengan islam. Islam politik dan ideologis. Yakni islam yang mampu mengurusi semua permasalahan kehidupan dan darinya melahirkan berbagai macam peraturan. Dari sinilah nanti, umat islam akan mampu untuk berpikir secara cepat dan tepat. Contohnya saja ketika ada pemberian dana penelitian secara Cuma-Cuma, maka dia nanti akan mampu untuk mengaitakn dengan islam, bagaiamana dan darimana asal-usulnya dana penelitian tersebut, bagaimana kehalalalnnya, bagaiamana keefektifitasannya bagi dirinya dan islam. Semua itu mampu ia putuskan secara cepat, karena ia punya islam sebagai sandaran.
Karena bagaimanapun pintarnya kita, ketika kita berpikir akan tergantung pada pandangan kita pada sebuah fakta. Pandangan kita pada sebuah fakta ini juga tergantung bagaimana pemikiran kita. Nah, disinilah kita harus mampu untuk mewujudkan pemikiran islam pada diri kita dan umat islam di sekitar kita. Biar kita menjadikan islam sebagai sandaran hidup kita.

Selanjutnya,….tunggu postingan selanjutnya yach… ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar